Pasangan calon Farhan dan Erwin dinilai oleh masyarakat belum mampu menjelaskan visi dan misi mereka secara jelas, terutama pada aspek teknis. Ketidakjelasan ini menyebabkan kebingungan dan kurangnya pemahaman di kalangan warga Bandung, yang berharap pada pemimpin yang dapat memberikan solusi konkret terhadap berbagai permasalahan kota. Masyarakat menginginkan visi dan misi yang lebih terperinci dan realistis, serta mencerminkan komitmen untuk membawa perubahan positif bagi Kota Bandung.
Sementara itu, pasangan Dandan dan Arif juga menghadapi kritik dari masyarakat. Hingga saat ini, mereka dinilai belum menyampaikan visi dan misi secara jelas, yang menambah keraguan di kalangan warga. Selain itu, rekam jejak Dandan yang pernah tersandung kasus operasi tangkap tangan (OTT) di masa lalu menjadi sorotan tajam, merusak kredibilitasnya di mata publik. Isu ini membuat sebagian besar warga meragukan apakah Dandan adalah sosok yang tepat untuk memimpin Kota Bandung, mengingat pentingnya integritas dalam kepemimpinan.
Cinta, seorang mahasiswi dari salah satu universitas swasta di Bandung, menyuarakan pendapatnya. “Masyarakat Kota Bandung seharusnya semakin pintar dan dapat memilih pemimpin yang bersih dan teruji kejujurannya,” ujarnya. Ia berharap, pemimpin terpilih nanti dapat lebih mengayomi masyarakat dan memiliki program kerja yang efektif.
Dengan demikian, harapan besar diletakkan di pundak para calon pemimpin. Masyarakat Bandung mendambakan sosok yang mampu membawa perubahan, dengan integritas dan komitmen yang jelas untuk kemajuan kota tercinta ini.
(RED)