Pada konsep memudahkan diimplementasikan kepada seluruh birokrat harus tahu apa yang kita kerjakan, memudahkan tidak terlepas dari prinsip silih asah, silih asih dan silih asuh, membuat sistem yang memudahkan dari manual menjadi digital
Hasil dari segala usaha yang dilaksanakan oleh seluruh pihak di pemerintah Cimahi dapat terlihat pada pelayanan publik dimensi input, dimensi proses yang menyatukan dalam satu aplikasi, dimensi output dalam tingkat kepuasan masyarakat, serta dimensi pengaduan, serta hasilnya dapat dirasakan dan dilihat bahwa Kota Cimahi meraih penghargaan dari ombudsman RI, tutur Dicky Saromi.
Sistem pemerintahan berbasis digital dengan Smart City dalam segala bidang. Rencana tata ruang yang telah memberdayakan melalui perda RTRW, Sektoral dengan data dari BPS dengan index baik, partial telah memiliki peta yang detail sehingga Bumandala Award berhasil diraih.
Dalam tata kelola anggaran dengan kondisi fiskal yang rendah, PAD 400 milyar sedangkan gaji pegawai butuh 600 milyar, hal ini untuk mendorong peningkatan PAD. Dan dengan data yang ada berdasarkan usaha semuanya PAD Cimahi mengalami peningkatan di angka 500 milyar.
Untuk program prioritas berdasarkan APBD 2025 akan memiliki rumah dinas walikota dan wakil walikota, serta meningkatkan program rutilahu, pengadaan rumah singgah, melengkapi peralatan tranfusi darah di rumah sakit Cibabat, ada working space di Pemkot, renovasi rumah susun. Termasuk penataan pasar kreatif menjadi ruang kreatif yang bisa dimanfaatkan bagi anak-anak.
Tata kelola dan penyerapan anggaran Kota Cimahi menjadi yang terbaik, sehingga bisa mendapatkan dana insentif fiskal dari pusat.
Inflasi dikendalikan secara sistemik dengan program Si Besti dalam pengadaan beras bagi masyarakat, urban farming, dengan usaha yang ada maka inflasi dapat dikendalikan.
Pemberdayaan perempuan dan anak akan banyak dilibatkan dalam segala bidang dengan adanya Bunda Kota Cimahi melalui PKK dan posyandu terutama dalam penanganan stunting, bagi yang akan menikah harus ikut kelas online, memudahkan dalam penilaian pegawai melalui sistem merit guna melindungi ASN dan PNS secara profesional.
Kesehatan ada 6 pilar primer kesehatan. Di Cimahi telah tercover 100 persen BPJS kesehatan.
Untuk penahanan darurat sampah, di Kota Cimahi sampah setengahnya sudah diolah secara mandiri dengan memberdayakan tempat penampungan sampah di Santiong yang mengolah sampah menjadi rdf.
Untuk sarana prasarana pemukiman di Cimahi sudah bebas odf. Ekonomi kreatif di pasar Awi Cimenteng telah menjadi ikon wisata baru, ruang seni budaya dengan program Cimahi Menari serta diciptakan tarian khas Kota Cimahi yang memiliki pakem khas yaitu Tari Campernik.
Memperlancar Pelayanan publik dipercepat termasuk panggilan darurat dalam Cimahi Call Center guna memberikan pelayanan bagi masyarakat Kota Cimahi, serta aturan pendukung dan inovasi yang tidak berhenti.
Penghargaan didapatkan Kota Cimahi sebagai kota yang inovatif, dengan memberdayakan swasta dalam pemberdayaan CSR.
Meningkatkan kapasitas dengan strategi mengadakan event-event guna menciptakan kebersamaan, diantaranya Pasar Awi Cimenteng, walking tours guna memunculkan semangat untuk mencintai Kota Cimahi.
Memberikan kepercayaan pada mereka yang mampu dengan sistem merit sehingga penilaian obyektif, guna menilai kinerja ASN maupun PNS di lingkungan pemerintah kota Cimahi.
Semuanya diperlukan kolaborasi guna mengumpulkan semua potensi yang ada, yang telah tertuang dalam RPJP guna mencapai Kota Cimahi Campernik, pungkas Dicky Saromi.
(Dadan Sambas)