INFO PARAHYANGAN – Bupati Bandung Dadang Supriatna melaksanakan pelantikan Ketua Terpilih dan Pengurus Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kabupaten Bandung periode 2024-2028 di Gedung Moch Toha Komplek Pemkab Bandung, Soreang, Senin (23/12/2024).
Bupati Bandung didampingi Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Uka Suska Puji Utama didampingi unsur lainnya mengucapkan selamat kepada pengurus FPRB yang baru dilantik. Amanah yang diterima oleh FPRB ini diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat Kabupaten Bandung yang lebih Bedas.
Pada sambutannya, Bupati Dadang Supriatna mengatakan bahwa kondisi geografis Kabupaten Bandung terdiri dari wilayah datar, perbukitan dan pegunungan. Dengan suhu udara berkisar antara 14 sampai 37 derajat celcius, serta kelembaban 75 persen pada musim hujan dan 60 persen pada musim kemarau.
“Hal tersebut membuat Kabupaten Bandung menjadi daerah dengan beragam potensi bencana, seperti banjir, tanah longsor, angin kencang, gempa bumi dan lainnya,” tutur Dadang Supriatna usai melaksanakan pelantikan.
Oleh karena itu, lanjut Bupati, keberadaan FPRB sangat penting untuk mendukung upaya pemerintah daerah dalam penanggulangan bencana.
“Peran FPRB tidak hanya terbatas pada saat bencana terjadi, tetapi juga meliputi fase pra-bencana dan pasca-bencana,” kata orang nomor satu di Kabupaten Bandung ini.
Dikatakannya, dalam fase pra-bencana, FPRB memiliki peran penting dalam membangun kesadaran masyarakat akan potensi risiko bencana yang ada di sekitar mereka.
“FPRB untuk memberikan edukasi terkait mitigasi bencana, serta mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam upaya pengurangan risiko bencana,” ujarnya.
Ia menyebutkan, saat bencana terjadi, FPRB menjadi mitra strategis pemerintah dalam melakukan koordinasi, mobilisasi sumber daya, dan memastikan bantuan cepat serta tepat sasaran.
“Sedangkan pada fase pasca-bencana, FPRB berperan dalam pemulihan kondisi masyarakat dan lingkungan, sehingga mereka dapat kembali bangkit dan menjalani kehidupan yang normal,” katanya.
Dikatakan Kang DS, sapaan akrab Dadang Supriatna, keberhasilan pengurangan risiko bencana sangat bergantung pada sinergi berbagai pihak.
“Dalam hal ini, FPRB berada di garis depan sebagai penghubung antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai elemen lainnya,” ujarnya.
Kang DS berharap kepengurusan FPRB yang baru ini dapat memperkuat kolaborasi lintas sektor, baik dengan dunia usaha, akademisi, komunitas, maupun media.
“Dengan harapan tercipta ekosistem yang tangguh terhadap bencana,” harapnya.
Bupati Bedas ini turut menyampaikan beberapa pesan kepada kepengurusan FPRB yang baru dilantik.