INFO PARAHYANGAN – Calon Wali Kota Bandung nomor urut 4, Arfi Rafnialdi, melakukan kunjungan ke Pasar Tradisional Gegerkalong, sebuah pasar yang sudah menjadi bagian dari sejarah dan kehidupan warga sekitar. Dalam kunjungannya, Arfi terlihat berbincang dengan para pedagang, menikmati suasana pasar, dan bahkan duduk santai di salah satu kios buah.
Arfi yang tampak mengenakan kaos berwarna biru, menunjukkan kesederhanaannya dengan duduk di kios pisang sambil memakan potongan buah yang diberikan oleh salah satu pedagang. Dalam suasana yang santai, ia mendengarkan keluhan dan harapan para pedagang terhadap perbaikan pasar serta fasilitas umum di wilayah mereka.
“Ketika masih SMA, kerap main (olahraga) basket di kompleks KPAD Gegerkalong, serta ikut pengajian di Daaurit Tauhiid. Lantaran belum punya kendaraan, saya berjalan kaki dari rumah nenek ke kompleks KPAD atau Daarut Tauhiid, lewat Jalan Gegerkalong Tengah. Tentu, begitu familier dengan jalan dan wilayah di sini,” tutur Kang Arfi pada sela-sela blusukan di wilayah Gegerkalong.
Selain menyapa warga, Kang Arfi mengadakan kegiatan Jumat berkah di wilayah setempat. Kang Arfi pun bersilaturahmi dan menengok seorang warga Gegerkalong yang mengalami sakit tumor otak, dan takziah ke keluarga tokoh.
Kang Arfi melanjutkan agenda dengan bersilaturahmi ke para pedagang di Pasar Gegerkalong, Jalan Gegerkalong Tengah. Saat silaturahmi itu, Kang Arfi mendengar keluhan pedagang perihal kenaikan tarif.
Menurut pengakuan pedagang, tarif itu berkenaan dengan tempat berjualan. Menanggapi keluhan para pedagang, Kang Arfi menyampaikan, kualitas pelayanan dari Perumda Pasar Juara merupakan hal paling utama dalam hal pungutan tarif atau iuran tempat berdagang.
“Hal yang mesti menjadi bahan evaluasi, yakni kualitas layanan mesti sepadan dengan tarif pungutan. Ketika Perumda Pasar Juara mampu memberikan layanan prima, seperti kelengkapan sarana dan prasarana, kebersihan terpelihara, fasilitas lengkap, tampaknya pedagang tak akan keberatan membayar (tarif),” ucap Kang Arfi.
Bagaimana pun, kata Kang Arfi, pedagang sangat memerlukan situasi berjualan aman dan nyaman, serta beroleh sarana dan prasarana yang menunjang untuk meraih penghasilan optimal. Renovasi pasar akan menjadi langkah yang baik untuk meningkatan layanan bagi pedagang.
Pada sisi lain, menurut Kang Arfi, kebersihan yang terpelihara, serta sarana dan prasarana pasar memadai menjadi daya tarik masyarakat untuk berbelanja. “Pedagang maupun konsumen (masyarakat) sama-sama nyaman bertransaksi di pasar,” ucap Kang Arfi.
Salah seorang pedagang di Pasar Gegerkalong, Dani mengaku keberatan dengan rencana kenaikan tarif tempat berjualan. Menurut dia, tarif yang akan berlaku nanti sangat memberatkan bagi pedagang.
“Bahkan, tempat berjualan yang sedang tak dipakai pun tetap ditarik pungutan. Kami keberatan dengan rencana pemberlakuan tarif itu,” ucap dia.
(RED)