
Kang Arfi mengungkapkan bahwa Kota Bandung telah memiliki BCC, yang menjadi alat bantu bagi wali kota untuk mengambil keputusan secara tepat dalam menangani masalah yang ada.
“BCC, melalui operatornya, mengumpulkan data secara daring dan real-time. Dengan begitu, wali kota tidak perlu bertanya untuk mengetahui masalah yang sedang terjadi, seperti titik kemacetan atau banjir. Berdasarkan data tersebut, wali kota dapat segera mengambil langkah yang cepat dan tepat,” ujar Kang Arfi setelah menghadiri acara Kepemimpinan yang Berhikmat untuk Bandung yang Bermartabat di Piset Square, Jalan Pelajar Pejuang, Kota Bandung, pada Sabtu (5/10/2024) sore.
Oleh karena itu, Kang Arfi dan Teh Yena berkomitmen untuk mengoptimalkan peran BCC dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Sehubungan dengan hal ini, mereka akan melakukan pembaruan pada perangkat serta penerapan teknologi yang lebih canggih.
“Tentu, perlu pembaruan di beberapa aspek. Intinya, BCC bisa makin bermafaat bagi wali kota untuk mengambil keputusan terbaik sesuai kebutuhan masyarakat. Data-data yang terhimpun pun menjadi rujukan kebijaksaan (kecakapan bertindak dalam menghadapi persoalan) dalam diri wali kota,” ucap Kang Arfi.
Pengambilan keputusan berbasis data atau data-driven decision making menjadi bagian penting dari semangat pasangan Kang Arfi dan Teh Yena dalam melaksanakan visi dan misi mereka. Visi pasangan ini adalah mewujudkan Kota Bandung yang nyaman, inklusif, maju, dan berkelanjutan untuk mendukung kualitas kehidupan yang lebih baik.
Bandung Command Center (BCC) dilengkapi dengan penerapan teknologi dan sistem pemantauan yang terintegrasi. Selain menampilkan video feed dari CCTV, BCC juga mampu mengumpulkan berbagai data lainnya, termasuk informasi mengenai perizinan.
(RED