Bupati Bedas ini berharap setiap alun-alun atau tempat strategis untuk kepentingan umum difasilitasi dan diberikan fasilitas Wi-Fi gratis.
“Ini bukan berlaku di Ciwidey saja, tapi berlaku di seluruh kecamatan yang ada dan kita sudah mendorong 270 desa dan 10 kelurahan di Kabupaten Bandung ada Wi-Fi gratis. Setiap desa dan kelurahan itu ada tempat-tempat peristirahatan dan dibuatkan atau diberikan Wi-Fi gratis,” tutur orang nomor satu di Kabupaten Bandung ini.
Sementara itu, Kepala Disperkimtan Kabupaten Bandung Wahyudin mengatakan bahwa dulu ada empat alun-alun di Kabupaten Bandung dengan menggunakan anggaran bantuan dari Provinsi Jabar dengan nilainya sebesar Rp 16 miliar.
“Nah ini yang sudah dilaksanakan pertama Alun-alun Soreang, kemudian Alun-alun Cicalengka, nah yang dua di tahun 2024 itu di Ciwidey dengan anggaran sekitar Rp 4,3 miliar dan yang terakhir di Margaasih dengan anggaran sekitar Rp 3,9 miliar,” jelasnya.
Ia mengatakan fasilitas publik yang ada di Kabupaten Bandung, untuk kegiatan-kegiatan masyarakat dan tempat berinteraksi di antara sesama warga atau masyarakat.
Wahyudin mengatakan fasilitas umum Alun-alun Ciwidey sudah ramah anak. Kemudian permasalahan di alun-alun itu adalah permasalahan WC atau toilet, sehingga menjadi perhatian pemerintah.
Ia juga meminta bantuan kepada camat setempat, bahwa Alun-alun Ciwidey berada di jalur nasional sehingga jangan sampai mengganggu lalulintas. Selain itu jangan sampai mengganggu wisatawan yang bergerak dari Soreang menuju jalur selatan atau ke arah Rancabali.
“Harapan kami dari Disperkimtan itu, ada penataan pedagang dan saya akan minta bantuan pak camat dan pak kades. Termasuk ke Forkopimcam setempat untuk melakukan penataan para pedagang,” harapnya.
Wahyudin berharap bahwa alun-alun ini tempat untuk berinteraksi saja di antara masyarakat, selain sebagai kawasan ruang terbuka publik.
“Nanti kita bahas ada pengelola khusus di alun-alun,” katanya.
Ia juga berharap kepada masyarakat untuk sama-sama menjaga fasilitas umum tersebut. “Jangan sampai baru satu minggu hingga dua minggu rusak,” ucapnya.
(Dadan Sambas)